MIJIL YANG SARAT MAKNA
Dedalane guna lawan sekti
kudu andap asor
wani ngalah luhur wekasane
tumungkula yen dipun dukani
bapang den simpangi
ana catur mungkur
Berikut sedikit interpretasi terhadap tembang mijil :
Dedalane guna lawan sekti.
Sesuai posisinya sebagai kalimat pertama, kalimat ini merupakan pembuka dan memberi tahu kita bahwa ini adalah tentang jalan (dalan) kita untuk (guna) menuju kemuliaan (sekti).
Kudu andap asor.
Bahwasanya kita harus (kudu) menempatkan diri kita di bawah (asor). Bukan berarti kita merendahkan diri sendiri, namun maknanya adalah menempatkan orang lain lebih tinggi dari kita, sehingga kita harus selalu menghormati dan menghargai orang lain. Atau kalau versi saya, intinya adalah bahwa kita harus selalu menyadari posisi tawar kita di hadapan siapa pun, dengan begitu kita bisa menata dan membawa diri kita dengan baik di lingkungan sosial kita.
Wani ngalah luhur wekasane.
Kurang lebih artinya mengalah untuk menang. Mengalah disini saya interpretasikan sebagai ajaran untuk sabar dan tidak egois. Sedangkan untuk menang disini saya interpretasikan menang atas musuh terbesar manusia, yakni dirinya sendiri. Dari situ, saya menarik kesimpulan bahwa makna yang tersirat pada kalimat ini adalah tentang ilmu pengendalian diri.
Tumungkula yen dipun dukani.
Artinya menunduklah (tumungkula) jika dimarahi (dipun dukani). Saya mengartikannya bahwa kita harus mau menerima setiap masukan kepada kita. Tidak peduli apa isi masukannya dan dari siapa. Selanjutnya, tinggal bagaimana kita bersikap atas masukan untuk kita itu. Masukan disini bisa kita kaitkan dengan bahasan saya sebelumnya tentang pengendalian diri. Semakin kita banyak masukan, logikanya akan semakin baik pula kita dalam mengendalikan diri.
Bapang den simpangi.
Saya kurang paham arti kalimat ini, namun sejauh pemahaman saya, makna kalimat ini intinya mengajak kita untuk menghindari berfoya-foya, untuk menghindari sifat suka kemewahan dan kesombongan. Kita diajarkan untuk bersyukur atas apa pun. Saya merangkum inti kalimat ini adalah agar kita 'menghormati' yang namanya kesederhanaan.
Ana catur mungkur. Kalau ini saya paham artinya. Singkat saja, bagi saya, makna kalimat ini hampir sama dengan paribasan Jawa yang bunyinya 'ojo cedhak kebo gupak'. Artinya, jauhilah keburukan.
Belum ada Komentar untuk "MIJIL YANG SARAT MAKNA"
Posting Komentar