TES SELEKSI MASUK SLTP/SLTA
Melihat nilai UAN siswa-siswi SMP/SMU, saya sering "ngenes", campur aduklah. Betapa tidak, melihat keseharian anak banyak guru yang "kecele". Mereka lebih paham bagaimna si Anak. Pengumuman UAN ini sangat buat Para Guru di Tanah Air Indonesia ini shock berat. Mereka banyak yang tidak menyangka, anak didik yang tadinya nuakal, mbolosan, di UAN ini mereka tidak sedikit yang mendapatkan nilai maksimal pada mata pelajaran sesulit soal-soal UAN ini.
Akhirnya, dengan bagsnya nilai itu, mereka berbondong-bondong mendaftar ke sekolah-sekolah favorit, yang notabene nilai NUN masih jadi acuan PSB. Kalau dengan sistem PSB seperti ini, pihak sekolah bisa "kecele" dengan input. Nilai NUN-nya tinggi, tapi kualitas siswanya rendah.
Maka untuk mengantisipasi ini, sistem PSB harus diubah dari patokan nilai NUN ke sistem Tes Seleksi. Sistem PSB yang diterapkan di RSBI harus diterapkan pada sekolah-sekolah Reguler. Tapi, Wallahu A'lam, jika sistem Tes malah meribetkan proses "PERMAINAN" PSB...????????????? Na'udzubillah...
Akhirnya, dengan bagsnya nilai itu, mereka berbondong-bondong mendaftar ke sekolah-sekolah favorit, yang notabene nilai NUN masih jadi acuan PSB. Kalau dengan sistem PSB seperti ini, pihak sekolah bisa "kecele" dengan input. Nilai NUN-nya tinggi, tapi kualitas siswanya rendah.
Maka untuk mengantisipasi ini, sistem PSB harus diubah dari patokan nilai NUN ke sistem Tes Seleksi. Sistem PSB yang diterapkan di RSBI harus diterapkan pada sekolah-sekolah Reguler. Tapi, Wallahu A'lam, jika sistem Tes malah meribetkan proses "PERMAINAN" PSB...????????????? Na'udzubillah...
yah memang sistem PSB inilah yang harus dirubah,inilah yang menjadi keprihatinan kita.Seharusnya para pengambil kebijakan pendidikan itu harus tanggap.
BalasHapuskita sebagai elemen pendiddikan...mari kita siapkan semua anak bangsa-para generasi muda unt belajar giat meningkatkan diri."JANGAN DUDUK MELAMUN DI GELAP JURANG.TAKLUKAN PUNCAK,REBUTLAH LANGIT...
salam kasih selalu.