Kisah si Kaban (1)
Kaban selametan
Suatu ketika si Kaban mendapatkan undangan selamatan kirim do'a atas meninggalnya Pak Lamji yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Tertera diundangan bahwa selamatan akan dimulai bakda Maghrib dirumah almarhum.
Maghrib pun tiba. Kaban melakukan sholat Maghrib secara berjamaah di masjid sebelah rumahnya. Kebetulan Kaban adalah mantu dari Kyai Nurwachid yang merupakan salah satu kyai terkenal di desa itu. Sehabis sholat, Kaban pun berangkat kerumah Pak Lamji. Setelah sampai ditempat Undangan, ternyata dia melihat rumah Pak Lamji dalam keadaan gelap. Ternyata, Keluarga Pak Lamji mengalihkan tempat selamatan kerumah pak Harji yang merupakan kakak dari Almarhum yang berada disebelah timurnya.
Kaban yang sudah terlanjur berada dihalaman rumah keluarga almarhum yang notabene sama dengan rumah Pak Harji dipersilakan masuk oleh penerima tamu selamatan tersebut. "Monggo melebet pak Kaban-Silakan masuk saja Pak Kaban-" penerima tamu mempersilakan Kaban. "Oiya, Pak.." jawab Kaban dengan singkat.
Kaban yang masih ingat akan bunyi teks undangan yang tadi siang ia terima. Bahwa undangan selamatan malam ini bertempat di rumah almarhum pak Lamji, kenapa ini kok dirumah Pak Harji. Akhirnya, setapak demi setapak, Kaban mundur meninggalkan tempat undangan tersebut. Ketika dijalan, dia bertemu dengan Sarji yang juga akan menghadiri undangan yang sama. "Loh pak, mau kemana, apa tidak diundang selamatan?" Tanya Sarji. "Tadinya begitu, tapi karena undangan tadi tertulis dirumah pak Lamji terus disana gak ada apa-apa, makanya saya pulang saja..." Dengan entengnya Kaban menjawab Sarji tadi. "Loh, kan tempate dialihkan ke rumahnya harji karena rumah Almarhum tidak muat. Ayolah kembali" Sarji berusaha memberikan alasan. "Pak Sarji, lanjutkan saja perjalanan Bapak ke acara itu, saya tak pulang saja" Kabanpun menyahut.
Pulanglah kaban kerumahnya lagi karena tempat selamatan diundangan dan realitanya berbeda.
Apa yang Anda pikirkan????
Suatu ketika si Kaban mendapatkan undangan selamatan kirim do'a atas meninggalnya Pak Lamji yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. Tertera diundangan bahwa selamatan akan dimulai bakda Maghrib dirumah almarhum.
Maghrib pun tiba. Kaban melakukan sholat Maghrib secara berjamaah di masjid sebelah rumahnya. Kebetulan Kaban adalah mantu dari Kyai Nurwachid yang merupakan salah satu kyai terkenal di desa itu. Sehabis sholat, Kaban pun berangkat kerumah Pak Lamji. Setelah sampai ditempat Undangan, ternyata dia melihat rumah Pak Lamji dalam keadaan gelap. Ternyata, Keluarga Pak Lamji mengalihkan tempat selamatan kerumah pak Harji yang merupakan kakak dari Almarhum yang berada disebelah timurnya.
Kaban yang sudah terlanjur berada dihalaman rumah keluarga almarhum yang notabene sama dengan rumah Pak Harji dipersilakan masuk oleh penerima tamu selamatan tersebut. "Monggo melebet pak Kaban-Silakan masuk saja Pak Kaban-" penerima tamu mempersilakan Kaban. "Oiya, Pak.." jawab Kaban dengan singkat.
Kaban yang masih ingat akan bunyi teks undangan yang tadi siang ia terima. Bahwa undangan selamatan malam ini bertempat di rumah almarhum pak Lamji, kenapa ini kok dirumah Pak Harji. Akhirnya, setapak demi setapak, Kaban mundur meninggalkan tempat undangan tersebut. Ketika dijalan, dia bertemu dengan Sarji yang juga akan menghadiri undangan yang sama. "Loh pak, mau kemana, apa tidak diundang selamatan?" Tanya Sarji. "Tadinya begitu, tapi karena undangan tadi tertulis dirumah pak Lamji terus disana gak ada apa-apa, makanya saya pulang saja..." Dengan entengnya Kaban menjawab Sarji tadi. "Loh, kan tempate dialihkan ke rumahnya harji karena rumah Almarhum tidak muat. Ayolah kembali" Sarji berusaha memberikan alasan. "Pak Sarji, lanjutkan saja perjalanan Bapak ke acara itu, saya tak pulang saja" Kabanpun menyahut.
Pulanglah kaban kerumahnya lagi karena tempat selamatan diundangan dan realitanya berbeda.
Apa yang Anda pikirkan????
mungkinkah hanya sebuah ujian dari sebuah tantangan untuk menjawab yA atau TIDAK ??
BalasHapusatau berlaku sunnah;kalau anda datang akan mendapat pahala tetapi bila tidak datang tidak apa-apa.
salam rahayu.