MENYAMBUT KEAGUNGAN RAMADHAN

Tanpa terasa, waktu demi waktu berlalu dengan cepatnya, dan beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan hadir kembali di tengah-tengah kaum muslimin.Kehadiran Ramadhan memberikan pengharapan dan optimisme kepada setiap umat muslim, karena ia akan membawa kenikmatan jiwa dan rohaniah dalam kehidupan ini.
Dalam menyambut kehadiran bulan Ramadhan, orang-orang beriman menyambutnya dengan penuh rasa gembira kekasihnya Ramadhan akan segera datang, sehingga perintah “shaum” yang diwajibkan Allah pada bulan itu dapat dikerjakannya dengan baik. Rasulullah SAW bersabda : “Man fariha bidukhuli Ramadhan harramallalhu jasadahu alan niiran” (Barang siapa bergembira dengan kehadiran bulan Ramadhan Allah SWT mengharamkan jasadnya disentuh api neraka).
Tetapi sebaliknya ada pula orang-orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan perasaan tidak senang, merasa terganggu, sebab kedatangannya dianggap akan merugikan dirinya, juga mengekang kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya diluar bulan Ramadhan, seperti makan dan minum di siang hari, merokok dan sebagainya.
Rasulullah SAW pernah bersabda ketika menjelang kehadiran bulan Ramadhan : “Wahai manusia, sesungguhnya akan didatangi oleh bulan yang sangat agung lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban dan qiyam Ramadhan pada malam harinya merupakan sunnah.
Barang siapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan didalamnya, samalah dia dengan orang mengerjakan kewajiban di bulan lain. Dan barangsiapa menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, samalah dia mengerjakan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Bulan Ramadhan itu bulan sabar, sedangkan sabar pahalanya adalah surga….. (HR. Ibnu Khuzaimah).
Apabila Ramadhan datang, umat Islam dengan suka cita menyambut kedatangannya, serta menunaikan segala kewajiban dan amalan-amalan sunnah di dalamnya. Hal demikian dapat kita lihat di saat datangnya bulan Ramadhan. Umat Islam ada sebagian yang menyambut dengan mengadakan pengajian yang berkaitan dengan puasa Ramadhan, diskusi seminar dan lain-lain.
Para sahabat Nabi juga menyambut kehadiran bulan Ramadhan itu dengan sebutan “Marhaban Ya Ramadhan” bukan dengan ucapan “Ahlan Wasahlan Ya Ramadhan” sebab “Ahlan” itu artinya keluarga. Sedangkan “Sahlan” itu artinya mudah jalan menurun. Jadi sebutan : “Marhaban Ya Ramadhan” mengandung arti : “Wahai Ramadhan engkau datang menemui dada yang lapang dan gembira, kamu datang, kami siap untuk diperbaiki jiwanya, kami datang, kami siap untuk diperbaiki jiwanya, kami siap mengambil bekal untuk menuju Allah SWT”. Jadi wajarlah kalau Rasulullah menganjurkan untuk menyambut bulan Ramadhan itu dengan sebutan : “Marhaban Ya Ramadhan”.
Rasulullah SAW bersabda : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu dari segala bulan, maka hendaklah kita mengucapkan selamat datang kepadanya; telah datang bulan puasa dengan membawa segala rupa keberkahan, maka alangkah agungnya tamu yang datang ini”. (HR. Ahmad)
Bulan Ramadhan juga menjadi bulan untuk pemusatan latihan bagi kaum muslimin agar mendapat derajat taqwa. Karena, taqwa mustahil dapat dicapai, apabila tanpa proses penyucian diri. Maka di bulan suci inilah kesempatan kita untuk beribadah kepada Allah SWT, dengan penuh khusyu’ dan kesungguhan, serta muhasabah diri dari segala perbuatan yang telah dilakukan selama sebelas bulan sebelumnya.
Bulan Ramadhan adalah merupakan bulan untuk melatih diri, melatih hawa nafsu, baik fisik maupun mental. Fisik dilatih tidak makan dan minum. Mentalnya dilatih untuk mampu mengekang hawa nafsu. Maka setelah melakukan ibadah puasa Ramadhan dengan baik akan tercipta mental dan karakter manusia menuju “insan” yang berbudi luhur, berakhlakul karimah.


Belum ada Komentar untuk "MENYAMBUT KEAGUNGAN RAMADHAN"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel